Tips Cara Membangun Budaya Perusahaan Yang Baik

budaya perusahaan yang baik

Tips Membangun Budaya Perusahaan Yang Baik, Budaya yang terdapat di dalam suatu organisasi ataupun perusahaan bisa sangat bervariatif, karena budaya yang ada di dalamnya lahir dari adanya kebiasaan yang sudah sejak awal ada di tiap perusahaan atau organisasi.

Budaya yang baik akan menghasilkan atau memiliki dampak terhadap perusahaan tersebut, untuk itu sangatlah penting bagi suatu organisasi atau perusahaan untuk semaksimal mungkin menciptakan budaya yang memiliki nilai positif di dalamnya.

Dalam artikel ini akan coba kami bahas tentang segala hal yang berkenaan dengan budaya di dalam sebuah perusahaan dan beberapa tips untuk membangun budaya perusahaan yang baik yang bisa Anda terapkan di perusahaan atau organisasi Anda.

Fenomena Budaya Dalam Sebuah Perusahaan

Budaya atau kultur perusahaan menentukan cara mengerjakan segala hal dalam organisasi tersebut. Kultur tersebut meliputi tujuan-tujuan perusahaan dan ideologi-ideologi pokok. Kultur ini dapat diekspresikan melalui mitos, pahlawan, cerita, bahasa tertentu, tata cara, dan upacara ritualnya.

Selain itu budaya ataupun kultur yang ada dan sudah menempel erat dengan perusahaan tersebut juga tidak lain disebabkan oleh adanya sebuah kebiasaan yang selalu dilakukan, dan pada akhirnya kebiasaan tersebut menjadi sebuah budaya atau kultur perusahaan.

Definisi Kultur Perusahaan

Kultur perusahaan telah didefinisikan sebagai kepribadian suatu perusahaan, tetapi sesungguhnya jauh lebih dari pada itu.

Professor Ed Schein dari MIT seorang pakar utama dalam kultur organisasi, telah mendefinisikan secara lebih formal di dalam sebuah buku Sloan Management Review (Winter 1984) sebagai: Pola asumsi dasar yang telah ditentukan oleh suatu kelompok tertentu, ditemukan atau dikembangkan  untuk mempelajari cara mengatasi masalah-masalah adaptasi dari luar dan cara berintegrasi, yang telah berfungsi dengan baik untuk dianggap berlaku, dan karena itu, harus diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang benar untuk memandang, memikirkan dan merasakan masalah-masalah ini.

Kultur perusahaan juga dapat didefinisikan sebagai: “Suatu sistem nilai (apa yang penting) dan keyakinan (bagaimana segala sesuatu berfungsi) yang berinteraksi dengan orang-orang, struktur organisasi, dan sistem pengendalian dalam perusahaan tersebut yang menghasilkan norma-norma perilaku (cara kita mengerjakan segala sesuatu di sini).” (Dr. Nicholas Georgiardis, ‘Cultural Change in British Airways’, MCE paper, Lisbon 1987.)

Kata ‘kultur memiliki banyak arti dan konotasi. Schein menyarankan bahwa kultur ini harus digunakan untuk tingkat asumsi dan keyakinan yang lebih dalam yang dirasakan bersama oleh para anggota suatu organisasi, yang bekerja tanpa disadari, dan yang didefinisikan dalam bentuk ‘menganggap pasti’ dasar mengenai cara organisasi tersebut memandang dirinya dan lingkungannya.

Dalam Organizational Dynamics (Summer, 1983) dia menulis bahwa: Kultur bukanlah perilaku yang jelas atau benda yang dapat terlihat yang dapat diamati oleh seseorang jika mengunjungi perusahaan tersebut. Bahkan kultur ini juga bukanlah falsafah atau sistem nilai yang mungkin diucapkan atau ditulis oleh pendirinya dalam berbagai ‘anggaran dasar’.

Tetapi kultur ini adalah asumsi-asumsi yang terletak di belakang nilai dan yang menentukan pola perilaku dan di balik benda yang dapat terlihat seperti arsitektur, tata letak kantor, baju seragam kerja dan sebagainya.

Pembentukan Kultur Perusahaan

Kultur perusahaan adalah hasil dari proses belajar. Ed Schein mengatakan bahwa ada dua cara proses tersebut berlangsung. Pertama, model trauma, dimana para anggota organisasi tersebut belajar untuk mengatasi ancaman dengan munculnya mekanisme pertahanan. Kedua, ‘model imbalan positif’ dimana segala sesuatu yang tampaknya berfungsi menjadi tersimpan dan mengendap.

Belajar terjadi ketika orang beradaptasi dan mengatasi tekanan dari luar, dan ketika mereka berhasil mengembangkan pendekatan atau mekanisme untuk menangani teknologi organisasi mereka, tidak terkecuali untuk jenis bisnis seperti kami yang bergerak di bidang Konveksi Baju.

Lingkungan berpengaruh besar terhadap klutur perusahaan. Organisasi harus mempertahankan hidupnya dan berupaya keras dalam lingkungan luar yang dapat bergejolak atau mantap, yang mendorong perusahaan tersebut menuju kea rah tertentu, baik disukai maupun tidak, atau lingkungan tersebut dapat diatasi hingga perusahaan dapat bergerak kearah yang dituju.

Jenis kegiatan yang dilakukan organisasi akan sangat menentukan teknologi dan cara mengupayakan usahanya. Sebaliknya, hal ini akan mempengaruhi cara kultur perusahaan tersebut berkembang yang diwujudkan di dalam perusahaan tersebut.

Unsur Budaya Perusahaan

Unsur budaya dan kultur perusahaan mengandung asumsi mengenai hakikat usaha, pasar dan pelanggannya, cara bagaimana usaha harus dijalankan, bagaimana pekerjaan harus dikerjakan, jenis orang yang dibutuhkan organisasi dan bagaimana mereka harus diperlakukan.

Kultur perusahaan mungkin saja kuat atau lemah, dan kultur yang kuat tidaklah otomotasi baik. Kultur itu mungkin kultur yang salah dan mungkin juga sukar untuk diubah. Kultur yang lemah, bahkan secara praktis kulturnya tidak ada, mungkin dapat diterima jika organisasi tersebut berfungsi dengan baik. Dalam sebuah organisasi mungkin ada kultur yang kuat, tetapi tentu saja ada banyak sub-kultur di dalam departemen lain atau lokasi-lokasi yang lain.

Kultur-kultur perusahaan berbeda: kultur pada Apple berbeda dengan Microsoft; Prudential dengan Allianz juga berbeda, begitu pun tidak terkecuali dengan perusahaan seperti kami yang bergerak dibidang Konveksi Baju

 Meskipun demikian Anda akan sukar menyebutkan nama kultur tententu yang diterapkan dengan melihat tingkat keberhasilan relative yang dicapai oleh masing-masing pasangan perusahaan ini.

Dalam batas tertentu, minat terhadap konsep kultur perusahaan ini didorong oleh upaya membongkar rahasia-rahasia keberhasilan orang Jepang. Pascale dan Athos dalam The Art of Japanese Management (Simon & Schuster, 1981) menekankan keuntungan kultur Jepang dalam kemampuannya membantu mengatasi keragu-raguan, ketidaktentuan dan ketidaksempurnaan, dan dalam penekanannya kepada saling ketergantungan sebagai bentuk hubungan yang paling dikenal. Meskipun mungkin ada banyak hal yang baik mengenai kultur perusahaan Jepang yang mungkin berguna untuk diterapkan di perusahaan kita. Hal tersebut tidaklah harus seluruhnya ditiru.

Perwujudan Bentuk Kultur Perusahaan

Kultur perusahaan mewujudkan bentuknya dalam perilaku organisasi – bagaimana para manajer, karyawan atau kelompok bereperilaku dalam konteks organisasi tersebut. Dengan kata lain, kultur menjadi cara ‘bagaimana segala sesuatu dikerjakan di sekitar sini’. Kultur juga mempengaruhi perilaku dalam tiga bidang: 

  • Nilai-nilai perusahaan

Keyakinan kepada apa yang terbaik atau baik bagi organisasi dan apa yang harus atau seharusnya terjadi. Nilai ini diungkapkan melalui referensi, baik pada sisi akhir (sasaran) dan sarana (rencana tindakan untuk mencapai sasaran).

  • Suasana organisasi

Suasana kerja organisasi tersebut dipandang dan dialami oleh para anggotanya. Hal ini akan meliputi bagaimana orang merasa dan bereaksi terhadap sifat dan kualitas kultur perusahaan dan nilai-nilainya.

  • Gaya kepemimpinan

Cara bagaiamana para manajer berperilaku dan melaksanakan wewenangnya. Gaya ini mungkin otokratis atau demokratis, keras atau lunak, fomal atau tidak formal. Gaya ini juga menggambarkan bagaimana cara para manajer berperilaku. Michael Maccoby dalam The Gamesman (Bantam, 1978) menyebutkan ada empat jenis dasar manajer:

  1. Seniman: seorang yang selalu ingin sempurna, yang sangat mencintai kualitas dan mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna.
  2. Pemburu dalam rimba: seorang pemangsa kekuasaan yang lapar. Akan gagal jika tolak ukur keberhasilan tergantung kepada kerja sama kelompok.
  3. Wakil perusahaan (company man): seorang yang bertata karma dan setia, ia percaya kepada prestasi kerja dan orang – tetapi menginginkan rasa aman lebih daripada keberhasilan.
  4. Pemain modern: pemenang yang bergerak cepat dan lentur yang menyukai perubahan. Bertarung karena senang pertandingan dan selalu berusaha untuk menang.

Menurut Maccoby, jenis yang ideal adalah pemain yang kreatif – seekor singa yang memiliki hati cukup lentur untuk berperilaku wajar dalam berbagai situasi dan bermental baja tetapi juga penuh kepedulian terhadap bawahannya.

Baca juga artikel tentang : Cara Memulai Bisnis Konveksi Baju

Optimalisasi Ruang Kerja

“Ruang tidak lagi dipandang sekedar biaya yang harus dikelola. Sebaliknya, ruang kerja adalah aset yang dapat ditingkatkan untuk membantu perusahaan agar bertumbuh dengan pesat” (Greede, 2006)

Pemimpin bisnis yang cerdas tahu arti penting untuk optimalisasi ruang tempat kerja untuk mengoptimalkan kinerja mereka. Seringkali tempat kerja Anda (relatif untuk setiap orang, proses, dan teknologi) mungkin tidak dianggap sebagai faktor yang berperan dalam menentukan keuangan Anda.

Baik di pabrik ataupun di kantor, ruang sangatlah penting. Studi mengenai waktu dan gerakan dalam bekerja dapat membentuk menciptakan arus kerja yang lebih cepat. Studi mengenai penanganan bahan baku juga dapat menciptakan arus kerja yang lebih cepat di gudang.

Namun, setiap perusahaan yang berkembang mempunyai kantor sendiri. Cara Anda menggunakan ruang kantor itu dapat membantu atau mengganggu pertumbuhan usaha Anda.

Pengecer menilai kinerja mereka berdasarkan pendapatan per kaki persegi; pabrik mengukur kesuksesan mereka menggunakan output per kaki persegi. Namun, sebagian besar perusahaan tidak berhasil mengukur produktivitas kantor mereka. Bagi sebagian besar perusahaan, kantor hanyalah biaya tidak langsung, yaitu menempatkan sebanyak mungkin orang ke dalam sekecil mungkin ruang tanpa menghiraukan tugas yang dikerjakannya.

Jika ruang kantor Anda seperti kantor kebanyakan, ruang dialokasikan dan dilengkapi berdasarkan status, bukannya jenis pekerjaan yang dilakukan. Pria dengan kantor di sudut dan jendela besar pasti bosnya. Interaksi informal di antara karyawan hanya terbatas di sekitar lemari pendingin.

Jika tidak, orang-orang duduk di balik meja mereka setiap hari dan jarang meninggalkan departemen mereka. Rapat resmi diadakan di ruang kantor pribadi seseoraang atau di ruang rapat yang sesak. Kantor seperti ini membosankan, tidak produktif, dan tidak efisien.

Desain kantor menurut para ahli dalam bidang operasional adalah sarana untuk menciptakan efisiensi dan memaksimalkan output. Saat perusahaan Anda berkembang, tempat kerja Anda harus berkembang seperti halnya perusahaan Anda.

Cara karyawan Anda berinteraksi, cara mereka bekerja, dan tugas yang mereka kerjakan – pekerjaan berkelompok atau perorangan yang membutuhkan konsentrasi tinggi – memainkan peranan yang penting dalam rancangan tempat kerja Anda.

Beberapa dekorasi yang sesuai dengan sifat bisnis Anda dapat membantu memberi inspirasi pada kerja tim, atau berfungsi sebagai pengingat Anda terjun di bisnis ini.

Gunakan Lima Panca Indra Di Tempat Kerja Anda

  • Penglihatan.

Apakah kantor Anda terlihat bagus, rapih, bersih dan menyenangkan? Paling tidak, pencahayaannya memadai. Ruang kecil dan gelap menghalangi kinerja dan terasa sempit. Bersihkan dan rapihkan. Karena barang-barang yang berserakan membuat kantor Anda terlihat tidak tertata dan membuat karyawan Anda juga tidak tertata.

  • Suara.

Musik yang mengalun di tempat kerja dapat menenangkan dan membantu karyawan bekerja dengan lebih baik. Selain itu juga dapat menutupi percakapan sehingga para karyawan menjadi lebih terbuka namun juga memiliki privasi.

  • Sentuhan.

Pajangan, meja dan tanaman semuanya memainkan peranan yang penting dalam menciptakan tempat kerja yang nyaman dan ‘dapat disentuh’.

  • Bau.

Masalah bau banyak mendapatkan perhatian dari para perancang ruangan. Bau kopi panas dapat menciptakan perasaan hangat dan ramah. Bau yang segar dapat menaikkan mood bekerja. Sebaliknya bau apek dari debu-debu yang bertumpuk, atau bau busuk dari tempat sampah bisa menggangu konsentrasi bekerja.

  • Rasa.

Secangkir kopi yang nikmat dapat memberikan semangat saat rapat pada pagi hari. Permen dan manisan yang disediakan di atas meja akan mengurangi kebuntuan saat jenuh mengerjakan suatu proyek.

Rancangan kantor adalah area yang umumnya diabaikan saat Anda mulai mengalami pertumbuhan yang pesat. Padahal ruangan kantor adalah kunci agar kita dapat menggunakan teknologi dengan efisien, melaksanakan inisiatif bisnis baru, dan memberikan sumbangsih untuk kepuasan karyawan. Singkatnya ruangan kerja sangatlah penting. Ruang kerja Anda haruslah mempermudah perkerjaan yang dikerjakan di sana.

Manajemen Waktu Yang Baik Dalam Sebuah Perusahaan

Manajemen waktu dalam mengelola bisnis adalah salah satu bahasan yang paling banyak dibicarakan dan ditulis dalam dunia bisnis saat ini. Jika saya harus menyertakan semua teori dan praktik manajemen waktu  yang lebih baik, Anda tidak akan punya waktu untuk membacanya. Jadi ringkasnya, ada dua asas manajemen waktu dasar:

  • Bekerja lebih cerdas, lebih ringan.
  • Delegasikan.

Bekerja Lebih Cerdas, Lebih Ringan

Waktu adalah komoditas yang sangat berharga. Waktu tidak dapat diperjualbelikan. Sekali waktu itu hilang, tidak akan dapat kembali lagi. Oleh karena itu, rahasia agar lebih sukses dan mengurangi stres adalah manajemen waktu yang baik.

Para ahli setuju bahwa manajemen waktu yang  efektif berarti menjalani gaya hidup yang seimbang. Kesehatan Anda secara keseluruhan dan bisnis Anda membutuhkan perhatian pada lima bidang hidup yang penting, yaitu:

  1. Fisik (berolahraga, nutrisi, tidur)
  2. Intelektual (kebudayaan, proses belajar)
  3. Sosial (keluarga dan teman-teman)
  4. Profesional (status dan kepuasan diri)
  5. Emosional  (Pencarian yang lebih tinggi akan makna sesuatu)

Seseorang yang benar-benar bahagia akan memiliki keseimbangan dalam lima bidang ini.

Mulailah dengan berolahraga. Sebagian orang berencana untuk berolahraga, tapi batal melakukannya karena satu atau dua alasan. Jadwalkan berolahraga seperti jadwal rapat lainnya.

Anda akan merasa lebih bersemangat, tidur lebih nyenyak, dan bekerja lebih efisien di sisa hari Anda. Olah raga adalah penghilang stress yang sangat baik. Banyak eksekutif yang mengatakan bahwa mereka dapat berpikir dengan jernih setelah melakukan latihan treadmill atau saat memukul bola di lapangan.

Pengusahan yang baik memiliki keingintahuan intelektual yang alami, sehingga pikiran juga membutuhkan olahraga. Pergilah sesekali ke bioskop atau konser. Ikutilah pertemuan atau latihan dalam bidang yang tidak berhubungan dengan keahlian teknis Anda.

Anda mungkin tidak membutuhkan serangkaian kegiatan khusus dalam setiap bidang kehidupan ini. Namun jika Anda merasa ada salah satu bidang yang tidak Anda perhatikan, Anda mungkin mengabaikan bagian penting dalam diri Anda.

Anda harus memastikan bahwa prioritas-prioritas utama Anda terjadwal dan diselesaikan sebelum hal-hal sepele yang kurang penting memakan waktu Anda. Bukan berarti Anda tidak meluangkan waktu untuk bersantai atau bersenang-senang. Ingat: Keseimbangan sangat penting.

Buatlah tujuan. Para ahli setuju bahwa cara terbaik agar semuanya sesuai rencana adalah menyusun tujuan dan selalu mengingatnya saat Anda mengerjakan berbagai macam tugas sepanjang hari Anda. Buatlah tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Saat hari Anda mulai kacau, teruslah bertanya kepada diri Anda, “Apakah pekerjaan ini bermanfaat untuk tujuan saya?” Jika tidak, tunda pekerjaan tersebut atau delegasikan.

Delegasikan

“Kalau Anda ingin satu pekerjaan dikerjakan dengan benar, kerjakan saja sendiri.” Kalimat ini tentu sering Anda dengar. Janganlah mempercayainya. Seadainya kalimat itu benar, maka tidak akan ada perusahaan yang beranggotakan leih dari satu orang.

Delegasi adalah memberikan wewenang pada orang lain untuk bertindak atas nama Anda. Sederhana bukan?

Namun bagaimana Anda bisa menjamin orang yang Anda tunjuk akan mengerjakan tugas tersebut dengan cara yang Anda inginkan? Kenyataannya, Anda memang tidak bisa menjaminnya. Tak seharusnya seseorang diharapkan untuk mengerjakan seperti Anda mengerjakannya. Namun (dan ini yang terpenting), Anda dapat mengharapkan hasil yang sama. Bagaimana bisa?

Ikutilah aturan-aturan sederhana ini:

Jelaskan tugas yang harus dikerjakan. Jelaskan sespesifik mungkin.

Tetapkan jangka waktu tugas tersebut harus diselesaikan.

Jelaskan tingkat wewenang yang Anda berikan.

Lakukan pemeriksaan untuk meninjau pelaksanaan tugas tersebut.

Belajarlah disiplin dalam mengelola waktu Anda dan mendelegasikan dengan penuh percaya diri.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang Budaya Perusahaan yang Baik. Beberapa tips yang kami berikan mungkin bisa cocok dan dicoba langsung oleh Anda.

Sukses selalu untuk kita semua, Amiin.

Terima Kasih.

Kami selalu siap untuk melayani segala kebutuhan Anda!

Hubungi kami

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *